Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakan sebab setiap manusia pasti menghadapi maut.
Tentang kesakitan yang dirasai ketika sedang bertarung dengan maut, Rasulullah saw menjelaskan dalam hadis-hadisnya bahwa sakit ketika hampir mati itu laksana kesakitan ditetak seratus kali dengan pedang yang tajam, atau seperti dikoyak kulit dari daging ketika hidup-hidup.
Sangat lah beruntung seseorang itu sekiranya dia mati dalam keadaan khusnul khatimah (kebajikan) dan adalah menyedihkan sekiranya dia mati dalam keadaan suul-khatimah.
Tentang tanda-tanda seseorang itu akan mendapat kebajikan atau tidak, terdapat hadis Rasulullah saw dari Salman Al Farisi yang bermaksud:
"Perhatikanlah tiga perkara kepada orang yang tengah menghadapi sakratul maut :
Pertama: berpeluh pada pelipis pipinya
Kedua: berlinang air matanya dan
Ketiga: lubang hidungnya kembang kempis
Itu adalah tanda bahawa rahmat Allah sedang turun dan dirasai oleh orang yang hampir mati itu.
Sebaliknya jika ia melenguh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh dan mulutnya berbuih, ini menandakan azab Allah sedang menimpa dia."
(Hadis riwayat Abdullah, Al-Hakim dan At-Tarmizi)
Berdasarkan hadis ini, ada sebilangan mukmin yang ketika hampir mati, masih terdapat sisa-sisa dosa padanya. Namun Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani menentukan orang itu mati dalam keadaan khusnul khatimah dan mengampuni segala dosa-dosanya.
Dipercayai bahawa kematian berlaku pada jasad manusia secara berangsur angsur, dari ujung kaki sehingga ke paha. Apabila rahmat diturunkan padanya karena mati dalam khusnul khatimah ini, si mati akan merasa terlalu gembira dan kegembiraaan itu terlahir dengan keluarnya peluh pada pelipisnya.
Air mata yang keluar dan hidung yang kembang kempis itu adalah tanda bahwa si mati amat malu pada Allah SWT terhadap sisa-sisa dosanya yang belum sempat ditaubatinya. Orang-orang yang kuat imannya akan merasa malu untuk melakukan dosa semasa hidupnya karena merasa bahwa Allah sentiasa memerhatikannya. Oleh itu, disaat kematiannya, Allah melimpahkan rahmatNya dengan mengampunkan dosa- dosanya.
Orang yang kafir ,dia tidak merasa malu pada Allah SWT. Oleh itu apabila nyawanya hendak dicabut oleh Izrail, wajahnya gelap dan keruh dan dia menjerit seperti binatang
yang disembelih. Ini juga merupakan tanda bagi azab yang diterimanya disebabkan oleh dosa-dosa dan kekufurannya.
Dari AlQamah bin Abdullah, Rasulullah saw bersabda yang bermaksud :
"Bahwa roh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasad nya dengan perlahan-lahan dan dg sopan sementara roh orang kafir pula akan ditarik dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor keledai."
Terdapat juga orang mukmin yang berdosa, dan Allah menimpakan kekasaran dan mala petaka sebelum dia menghembuskan nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah atas segala dosa2nya.
Oleh itu apabila rohnya keluar dari jasad, dosanya pun telah terhapus.
Kadang-kadang kita melihat seorang mukmin yang mati dalam kepayahan dan seorang kafir yang mati dalam ketenangan. Hendaklah kita berbaik sangka dengan orang mukmin tersebut kerana mungkin itu merupakan kaffrarah terhadap dosa nya dan dia menemui Allah SWT dalam keampunan kerana sisa sisa dosanya telah dikaffarah.
Orang kafir yang mati dalam ketenangan pula, mungkin semasa hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya kerana janji Allah bahwa setiap kebajikan akan dibalas.
Tetapi karena dia tidak beriman, kebajikan itu tidak menjadi pahala dan kekufurannya akan diazab di akhirat kelak.
Oleh itu, kita yang masih hidup harus sentiasa berbaik sangka dan mengambil iktibar terhadap segala yang berlaku. Moga-moga kita akan menemui Allah dalam keadaan Khusnul Khatimah dan dalam limpahan rahmat dan keampunanNya.
Amin Ya Rabbal Alamin…!!! AlFatihah Bil Qabul…!!!
0 komentar:
Post a Comment